"Saya Pilih Disamain Dengan DORAEMON!"




 Kalo ada satu dunia yang paling dihindari Bang Iwan selama ini, namanya adalah dunia politik.
Ironis juga.
Bukan apa-apa, hampir seumur-umur karirnya, Iwan selalu diidentikan dan dikait-kaitkan sama dunia yang penuh tipu-daya.
Nggak sedikit lirik-lirik buatannya ditafsirkan otang sarat dengan muatan politis.
Sebut saja Bento yang dikonotasikan sebagai letupan resistensi terhadap rezim Soeharto. Belum lagi Wakil Rakyat yang isinya merupakan "cubitan" atau kritik terhadap para wakil rakyat di DPR/MPR. Atau Tampomas II, lagu yang juga bercerita segaligus menuding pada kebobrokan dan korupsi yang terjadi pada instansi tertentu yang ujung-ujungnya memakan korban jiwa pada peristiwa yang hingga sekarang ini dikenang sebagai Tragedi Tampomas II.
Semua itu, nggak pelak bikin gemas para penguasa pada jaman itu. Nama Iwan Fals disebut-sebut masuk kedalam daftar orang-orang yang paling berseberangan dengan rezim Orde Baru.
Sebagian orang malah seru-seru aja mengait-ngaitkan kondisi itu dengan pencekalan demi pencekalan yang kerap dialaminya.
Namun anehnya, nggak sedikit pula partai dan pelaku politik pada jaman itu dan sampai saat ini yang ingin menggamitnya sebagai pendukung di kubu mereka masing-masing.
Saban kali pemilu digelar, nama, foto, poster bahkan bendera seorang Iwan Fals kerap diasong kesana-kemari oleh tiap-tiap partai guna mencari dukungan atau simpati pemilih dari kalangan tertentu. Itu nggak lain lantaran sosoknya yang betul-betul terbukti sebagai penghimpun massa yang paling efektif.
Wah, nggak enak bener hidup Bang Iwan, ditarik ulur sana-sini. Dimanfaatkan dimana-mana. Digoda-goda untuk merambah wilayah-wilayah yang sebenarnya nggak bener-bener dipahaminya.
Iwan sendiri saat ini hanya tersenyum sambil sesekali menerawang dan menarik nafas dalam-dalam ketika diajak mengingat-ingat masa-masa tersebut.
"Saya dasarnya nggak pernah tertarik sama dunia itu. Dari pagi-pagi saya sudah ngomong seperti itu, artinya sejak dulu saya selalu nyatain tentang hal itu. Itu bukan satu bidang yang saya kuasai banget, jadinya nggak berani ke situ-situ!" bilangnya santai namun tetap dengan nada tegas.
Reaksi yang kurang lebih serupa juga ditunjukkan terhadap artikel utama di majalah Time, Sebagai Asian Hero, di Edisi 29 April 2002.dengan judul 
“Iwan Fals Sings a Timeless Message of Justice for All”
Di majalah berita Internasional yang terbilang paling bergengsi itu, ia disebut-sebut sebagai salah satu Living Heroes di Asia. selain tampangnya muncul sebagai Front-cover, kiprahnya pun di sejajarkan dengan sederet tokoh besar Asia lainnya dari berbagai bidang. Contohnya Aung San Suu Kyi, tokoh oposisi kondang di Myanmar serta Pramoedya Ananta Toer, pujangga besar Indonesia yang selalu dianggap pembangkang semasa Orde Baru.
Rasa bangga terhadap "penobatan" itu, emang nggak dipungkirinya. Dengan adanya artikel tersebut, berarti kiprahnya selama ini diakui nggak aja di negeri sendiri tetapi juga di dunia Internasional.
"Apa yang saya suarakan selama ini akhirnya terdengar juga gaungnya di luar negeri", ungkapnya dengan nada lirih. Namun di sisi lain, Bang Iwan nggak menyangkal bahwa hal itu juga bisa disalah-artikan oleh sebagian orang untuk kembali menyeret-nyeret dirinya ke dunia politik.
"Kan frustasi nih orang-orang sama politik kita sekarang ini. Nah, saya khawatir adanya hal ini membuka peluang dan dan menjadi rel kesitu. Tau-tau ada aja yang ngomong, 'Udahlah Iwan ajalah yang jadi Presiden!'..'Kan gawat tuh!, terangnya sambil tersenyum.
"Bersanding dengan tokoh-tokoh yang lain yang ada disitu sempet bikin saya merinding. Saya malah lebih seneng kalo saya disama-samain sama Doraemon.... hahaha.... Jackie Chan boleh lah, tapi Aung San Suu Kyi... wah berat tuh!" lanjutnya lagi.
Dengan merendah, ia lebih memilih untuk menganggap peristiwa yang tergolong istimewa itu sebagai satu kendaraan untuk mencapai prestasi lainnya.
"Hidup kan nggak berhenti di Time aja?" gitu dalihnya.
Setuju, Bang! 

#5/2002 HAIKLIP (dani)
Reblog this post [with Zemanta]

0 komentar:

  • fals
  • kebanggaan_Indonesia
  • memori
  • bareng_Slank
  • tafakur
  • di_Rolling_Stones
  • Raya
  • Ksatria
  • lantang
  • galang_kecil
  • tampan
  • masa_lalu
  • banjo
  • senyum
  • trax
  • sakinah
  • warahmah
  • tux1
  • tux2
  • tux3
  • tux4
  • tux5
  • tux6
  • tux7
  • tux8
  • tux9
  • tux10
  • linux1
  • linux2
  • linux3
  • linux4
  • linux5
  • linux6
  • linux7
  • linux8
  • linux9
  • linux10
  • linux11
  • linux12
  • linux13
  • linux14
  • linux15
  • linux16
  • linux17
  • linux18
  • linux19
  • linux20
  • linux21
  • linux22
  • linux23
  • linux24
  • linux25
  • linux26
  • linux27
  • linux28
  • linux29
  • linux30
  • linux31
  • linux32
  • linux33
  • linux34
  • linux35