Adolf Hitler Ksatria Sesungguhnya? (1)


Hai teman-teman, mungkin untuk sementara  postingan penulis agak nyeleneh dari kodratnya hehe... Untuk mengenang para relawan yang tewas di bantai tentara Zionis di kapal Mavi Marmara dalam misi kemanusiaan menuju Gaza, jadi penulis akan menulis tentang kisah seorang ksatria? yang dianggap sebagai penjahat perang oleh banyak negara di dunia. Seorang Adolf Hitler, seorang Nazi sejati, bukan berarti penulis seorang Nazi atau komunis hihi..
Namun ada sisi lain dari seorang Adolf Hitler yang tidak dipunyai banyak pemimpin dunia, dialah satu-satunya pemimpin yang mampu menghadirkan mimpi buruk bagi orang-orang Yahudi. Apakah ada yang lebih berani dari Hitler di zaman sekarang ini?
Yahudi sukses menjadikan Genosida sebagai alat untuk mencari simpati negara-negara di dunia, walau kebenarannya sampai sekarang masih diragukan. Okeh, kisah ini penulis ambil dari buku karya Agustinus Pambudi yang berjudul The Death Of Adolf Hitler. Ini akan menjadi sebuah kisah yang benar-benar panjang... (1)

Seniman Gagal yang Hidup Menggelandang

Ada dua hal yang senantiasa kita kenang ketika kita berbicara tentang Hitler, yaitu The Third Reich (Kekaisaran Ketiga) yang akan bertahan seribu tahun, dan kamar-kamar gas atau kamp konsentrasi tempat dia membasmi enam juta orang Yahudi. Adolf Hitler adalah kutukan bagi umat manusia, khususnya pada dekade 30-an hingga 40-an ketika ia menciptakan teror di seluruh dunia.
Ia lahir tanggal 20 April 1889 pukul 18.30, di Brunau yang terletak dipinggiran Sungai Inn. Tempat kelahiran Adolf Hitler adalah sisi sungai yang termasuk ke ddalam kawasan Austria, sedangkan sisi lainnya di seberang sungai merupakan wilayah Jerman. Adolf adalah anak ketiga dari perkawinan ayahnya yang ketiga.
Ayahnya adalah seorang dari kelompok minoritas di Austria dengan nama asli Alois Schiklgruber, yang bekerja sebagai pegawai pabean, profesi yang memungkinkan keluarganya hidup berkecukupan pada masa itu. Ibu Adolf bernama Klara polzl, yang mempunyai enam orang anak, tetapi kebanyakan meninggal di usia muda. Pada permulaa tahun 1900, anak-anak Klara yang masih bertahan hidup adalah Adolf dan adiknya, Paula, lahir tanggal 21 Januari 1896. Paula tidak banyak disebut dalam kisah kehidupan kakaknya yang mengguncang dunia. Dapat disimpulkan bahwa Adolf Hitler tidak begitu dekat dengan satu-satunya saudara kandung yang masih hidup itu.
Dari mana asalnya nama keluarga Hitler, kalu ayahnya berasal dari keluarga Schiklgruber, sedangkan ibunya dari keluarga Polzl? Jawabannya bisa dirunut dari riwayat hidup Alois, ayahanda Hitler. Ternyata Alois adalah anak yang lahir di luar ikatan pernikahan yang resmi, dari rahim seorang wanita bernama Marianne Schiklgruber. Tentang siapa ayah Alois yang sebenarnya, tidak ada bukti-bukti konklusif yang dapat menyebut dengan pasti.
Ketika Alois Schiklgruber atau ayah Adolf Hitler berusia lima tahun, Marianne menikah dengan J. George Hiedler, yang memiliki adik bernama J. Nepomuk Hiedler. Karena George bersifat pemalas sehingga kehidupan keluarga kacau-balau, maka Alois diasuh oleh Nepomuk yang lebih mampu secara ekonomi. Alois lalu mengubah nama Schiklgruber menjadi Hiedler, yang lantas berubah lagi menjadi Hitler. Klara Polzl, yang kemudian dinikahi Alois dan melahirkan Adolf Hitler, adalah cucu perempuan J. Nepomuk Hiedler.
Masa kanak-kanak Adolf Hitler dijalaninya dengan susah payah dan penuh penderitaan. Adolf adalah anak yang sakit-sakitan, pemalu dan bermuka pucat. Sering kali ia meradang marah pada siapapun yang tidak sependapat dengannya. Jadi sejak kecil sudah kelihatan pembawaannya yang mau menang sendiri. Sampai dia mati tahun 1945, sifat yang keras kepala tidak mau menerima pendapat orang itu masih ada, bahkan semakin mengental.
Semasa kanak-kanak, Adolf Hitler paling suka main perang-perangan. Saat itu sudah nampak kepiawaiannya memimpin, mengancam dan memaksa. Ketika pada suatu hari tanpa sengaja permainan sekelompok anak itu menimbulkan kebakaran di hutan, Adolf mengancam semua temannya untuk bungkam.
Pada umur enam tahun, Hitler mulai bersekolah. Tapi ia bukan murid yang rajin dan pandai. Disekolah, ia tergolong malas, keras kepala dan tidak suka diatur. Sifat malasnya semakin menjadi-jadi setelah kematian ayahnya pada tahun1903.
Adolf Hitler tidak pernah berprestasi dalam pelajarannya disekolah. Nilainya buruk dalam pelajaran Biologi, Fisika dan Matematika. Satu-satunya kepandaiannya adalah menggambar. Sedangkan kesenangannya adalah membaca-Adolf paling suka melalap habis buku apapun yang berkaitan dengan perang. Salah satu favoritnya adalah majalah bergambar yang terbit waktu pecah perang Jerman dan Perancis (1870) yang telah dijilid menjadi dua buku. Buku itu kelak berperan penting dalam membentuk kepribadian Hitler yang suka mencari penyelesaian masalah dengan jalan mengadu kekuatan senjata.
Sebenarnya Hitler bukanlah murid yang bodoh. Banyak orang mengakui, bahwa otaknya cukup yajam. Dia juga tidak pernah terjebak dalam kebiasaan-kebiasaan buruk sebagaimana remaja pada umumnya. Sejak remaja telah kelihatan bahwa Hitler tidak punya sedikitpun masalah dengan alkohol, obat-obatan terlarang, dan perempuan. Bahkan diapun tidak merokok.
Kemampuannya sebagai orator ulung juga mulai tampak pada saat ia beranjak dewasa. Namun, kepribadiannya dan sifat-sifatnya yang aneh membuat dia tidak cocok pada sistem pendidikan biasa. Dia tidak mau mengikuti peraturan yang digariskan orang lain. Dia selalu berusaha untuk mengatur orang lain dan menanamkan pengaruhnya pada orang lain.
Kemampuannya yang alami untuk mempengaruhi, bahkan memaksa orang lain, sudah mulai nampak pada saat ia berusia 14 tahun. Hitler dikaruniai bola mata yang sangat tajam dan berdaya hipnotis-juga sangat posesif. Mata itu mengandung kekuatan magnetis. Sorot mata tajam itu kelak banyak membantunya memperoleh dukungan dari kawan-kawan politik, juga menaklukan musuh-musuhnya.

Hidup Menggelandang
Adolf Hitler keluar dari sekolah pada umur enam belas tahun. Ia berkeinginan menjadi seorang seniman. Ibunda Hitler memang tidak berharap banyak mengenai keberhasilan akademik puteranya. Menjadi seniman merupakan satu-satunya peluang yang tampak realistis, mengingat menggambar adalah satu-satunya pelajaran yang dikuasai Adolf Hitler.
Berbekal kemampuan menggambar dan cita-cita menjadi seorang pelukis, ia pun pergi ke Wina. Disana ia mencoba mendaftarkan diri di Akademi Kesenian. Setelah menempuh ujian, ia dinyatakan gagal dan ditolak. Namun dia tetap bertahan di Wina walaupun tanpa bekerja. Dia beruntung, sebab bekal uang pemberian ibunya cukup untuk menyewa flat dan hidup berbulan-bulan di Wina. Aktivitas sehari-hari Hitler hanya bersenang-senang dan menonton sandiwara. Namun orang-orang di desanya mengira dia sedang belajar di Wina.
Tahun 1907 ibunya meninggal dunia. Beruntunglah nasip Adolf dan Paula, sebab Klara Hitler meninggalkan warisan dalam jumlah yang cukup. Adolf menggambil bagiannya dan kembali ke Wina. Ia mengajak temannya, Kubizek, untuk tinggal di flatnya. Kubizek menekuni musik, merupakan satu-satunya teman Hitler pada saat itu. Bukan karakter dan kepribadiannya yang cocok dengan Hitler, melainkan Kubizeklah satu-satunya orang yang bersedia mendengarkan Hitler bermonolog selama berjam-jam.
Masih menyimpan cita-cita sebagai seorang pelukis handal, Adolf Hitler mencoba peruntungannya sekali lagi dengan menempuh ujian masuk ke Akademi Kesenian. Namun, sekali lagi ia ditolak. Setelah penolakan yang kedua itu, padamlah sudah hasratnya menjadi seniman.
Sementara itu, uang warisan ibunya perlahan-lahan menipis. Hal itu tidak mengherankan, mengingat gaya hidup Hitler yang tidak produktif. Dia memang tidak bekerja, sehingga uang itu terus-menerus berkurang. Setahun setelah kematian ibunya, saat situasi keuangannya semakin memburuk, Hitler memutuskan untuk pindah tempat tinggal ke rumah penginapan yang lebih murah. Namun, walau telah sampai pada situasi seburuk itu, ia tetap tidak mau bekerja.
Ketika uangnya sudah betul-betul tandas, barulah Hitler merasakan kesengsaraan hidup sebagai gelandangan. Sering ia terpaksa bermalam di taman, tidur diatas bangku taman, atau dibawah gerbang rumah orang kaya. Ia harus antre hanya untuk mendapatkan ransum bagi kaum gelandangan, yang berupa sup encer tanpa daging. Ia berusaha memperbaiki peruntungannya dengan melukis, tetapi ia malah tertipu oleh orang yang mengaku agen lukisan.

Tumbuhnya Benih
Periode tahun 1908 hingga 1913 merupakan masa-masa pahit bagi kehidupannya, yang menumbuhkan benih-benih keyakinan politik Adolf Hitler. Beberapa sumber menyebutkan, ia terpaksa berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain hanya agar dapat hidup dengan layak. Ia bekerja serabutan. Pernah melukis postcard dan menjajakannya keliling, membersihkan karpet, dan bekerja sebagai kondektur. Dia masih tinggal di rumah sewa murahan, dan menyantap sop kaldu tanpa daging.
Penderitaan itu membangkitkan dendam dalam dirinya. Rasa marah karena derita yang dialaminya, akhirnya tertuju pada orang-orang kaya keturunan Yahudi, yang dianggapnya sebagai penyebab kemelaratannya. Dalam buku Mein Kampf, Hitler menulis bahwa saat-saat sengsara di Wina merupakan momentum mengubah dirinya. "Sepanjang yang pernah dialami, saat itulah terjadi perubahan besar dalam hidupku," demikian tulisnya, "karena saya menjadi warga dunia yang rendah, maka saya menjadi orang anti Semitis yang fanatik."
Masa-masa penuh penderitaan dan kesengsaraan di Wina, telah mempertajam kepribadian Hitler sebagai seorang yang ekstrem. Ia pun berkenalan dengan ide-ide politik yang tidak masuk akal, seperti konsep rasial dari Lanz Von Liebenfels tentang superioritas ras Arya. Pada saat yang sama, Hitler semakin membenci orang-orang Yahudi, yang telah dianggapnya menjadi penyebab utama kesengsaraan yang dialaminya.
Dua hal itu-superioritas ras Arya dan rasa benci yang tidak tertahankan kepada orang Yahudi-kelak menjadi sesuatu yang sangat berbahaya ketika si gila Hitler berhasil berkuasa di Jerman. Penyakit kebencian dan kesombongan rasialis itu diidap oleh seorang yang tidak mau menerima bantuan orang lain. Akhirnya, seperti tercatat oleh sejarah, 30 juta bangsa Jerman harus terjun ke neraka perang, yang menimbulkan kesengsaraan bagi ratusan juta orang lainnya.

Reblog this post [with Zemanta]

0 komentar:

  • fals
  • kebanggaan_Indonesia
  • memori
  • bareng_Slank
  • tafakur
  • di_Rolling_Stones
  • Raya
  • Ksatria
  • lantang
  • galang_kecil
  • tampan
  • masa_lalu
  • banjo
  • senyum
  • trax
  • sakinah
  • warahmah
  • tux1
  • tux2
  • tux3
  • tux4
  • tux5
  • tux6
  • tux7
  • tux8
  • tux9
  • tux10
  • linux1
  • linux2
  • linux3
  • linux4
  • linux5
  • linux6
  • linux7
  • linux8
  • linux9
  • linux10
  • linux11
  • linux12
  • linux13
  • linux14
  • linux15
  • linux16
  • linux17
  • linux18
  • linux19
  • linux20
  • linux21
  • linux22
  • linux23
  • linux24
  • linux25
  • linux26
  • linux27
  • linux28
  • linux29
  • linux30
  • linux31
  • linux32
  • linux33
  • linux34
  • linux35