MERAIH LAILATUL QADAR

al-qadrImage via Wikipedia


Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?. Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar". (QS. Al-Qadr: 1-3)

Dalam bulan Ramadhan ini ada satu malam yang sangat istimewa dan penuh kemuliaan, yaitu lailatul qadar, malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turunlah malaikat dengan membawa rahmat dan berkah. Betapa beruntungnya orang-orang yang dapat meraih lailatul qadar. Lalu bagaimana cara meraihnya?
Tidak semua orang dapat bertemu dengan tamu yang agung itu dan tidak semua orang dapat meraihnya. Karena lailatul qadar itu tidak dapat diraih hanya dengan melaksanakan ibadah pada malam itu saja, akan tetapi perlu perjuangan yang dirintis jauh-jauh hari sebelumnya dengan cara beribadah yang istiqomah. Untuk meraih lailatul qadar diperlukan tingkat ketakwaan yang tinggi yang selama ini telah dibangun, kemudian pada bulan Ramadhan, khususnya di hari sepuluh yang terakhir dan lebih khusus di malam ganjil ia lebih ditingkatkan lagi ibadahnya. Dengan demikian, Insya Allah ia dapat meraih lailatul qadar.

Ibadah Untuk Meraih Lailatul Qadar
Ada beberapa amalan ibadah yang biasa dilaksanakan oleh Rasulullah dalam bulan Ramadhan agar dapat meraih lailatul qadar, yaitu meningkatkan qiyamullail (ibadah yang maksimal pada waktu malam). Qiyamullail tentu bukan hanya sekedar shalat malam, akan tetapi segala amaliyah yang mampu mewujudkan taqarrub kepada Allah swt.
Untuk mewujudkan taqarrub kepada Allah, dimulai dengan taubatan nasuha, membersihkan diri dari dosa-dosa yang selama ini pernah dilakukan, baik kesalahan yang berkaitan dengan Allah swt, maupun kesalahan yang berkaitan dengan sesama manusia. Taubat adalah sebagai kunci pembuka mendapatkan rahmat dan berkah Allah swt.
Untuk meraih lailatul qadar, Rasulullah meninggalkan sementara urusan-urusan duniawi, dengan cara melaksanakan i'tikaf di masjid pada malam Ramadhan terlebih pada sepuluh terakhir bulan ramadhan. Dengan i'tikaf di masjid kita dapat fokus meraih lailatul qadar. Karena di masjid itu lebih kondusif untuk beribadah, antara lain:
dapat memperbanyak shalat malam, memperbanyak doa, membaca Al-Qur'an, berdzikir, muhasabah, bertafakur, berkontemplasi dan dapat memusatkan pikiran untuk mendekatkan diri kepada Allah swt. Hal ini semua dapat dilaksanakan dengan maksimal di masjid dalam keadaan i'tikaf. Hal ini dijelaskan oleh Allah swt dalam surat Al-Baqoroh ayat 187 yang artinya "sedangkan engkau sekalian beri'tikaf di masjid-masjid".
Dengan istiqomah beri'tikaf di masjid dalam bulan Ramadhan, sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah, Insya Allah akan dapat meraih lailatul qadar.

Tanda-tanda Lailatul Qadar
Di masyarakat Islam cukup populer bahwa tanda-tanda lailatul qadar hanya dapat dilihat dari fisik, seperti: malam itu tenang, tidak ada angin, pagi harinya sinar matahari tidak terlalu panas dan lain-lain. Cerita seperti ini tidak bisa di pertanggung jawabkan kesahihannya, walaupun terkadang benar. Tanda-tanda fisik semacam itu secara logika juga sulit diterima, karena sangat relatif tergantung musim.
Tanda lailatul qadar yang akurat dan tidak bisa dibantah adalah salamun hiya hatta matla'il fajr, yaitu adanya perasaan damai, dan selalu menebar kedamaian dalam hidupnya. Dan yang lebih konkrit lagi adanya perubahan yang signifikan dalam kehidupannya, lebih takwa kepada Allah, lebih giat dalam beribadah, lebih ikhlas dalam beramal, lebih sabar dalam menghadapi ujian, lebih dermawan. Pendeknya, semua perbuatan menjadi lebih baik dan hatinya merasa lebih damai karena dekatnya dengan Allah swt. Itulah tanda-tanda orang yang mendapat lailatul qadar.

Para Pencari Lailatul Qadar
Rasulullah yang lebih dijamin masuk syurga setiap bulan Ramadhan semangat sekali beribadah untuk meraih lailatul qadar. Dalam sebuah hadist di riwayatkan sampai kakinya bengkak melaksanakan ibadah diwaktu malam.
Para sahabat Rasul, seperti Abu Bakar, Umar dan Ustman menghabiskan waktu malamnya untuk beribadah melaksanakan shalat dan mengkhatamkan Al-Qur'an. Imam Abu Hanifah pada malam bulan Ramadhan mengkhatamkan Al-Qur'an sambil menangis sepanjang malam, karena sangat khusyu' dalam membacanya.
Imam Syafi'i biasa mengkhatamkan Al-Qur'an enam puluh kali selama bulan Ramadhan, khususnya pada saat shalat malam.
Begitu juga para ulama salafus soleh di bulan Ramadhan meninggalkan urusan duniawinya, dan hanya fokus beribadah kepada Allah swt agar mendapat lailatul qadar.
Untuk itulah, mari luangkan waktu, berjihad melawan hawa nafsu untuk berjumpa dengan tamu agung, malam yang sangat istimewa, yang pada saat itu malaikat turun membawa rahmat dan berkah. Kita jemput tamu agung yang penuh berkah yaitu lailatul qadar.
Enhanced by Zemanta
Read More...

Diaspora, Pesaing Baru Facebook

Diaspora, Pesaing Baru Facebook

 
TEMPO Interaktif, Jakarta - Diaspora, sebuah situs jejaring alternatif akan hadir dan terang-terangan menantang Facebook. Situs ini akan diluncurkan pada 15 September mendatang.
Diaspora diklaim memiliki keunggulan dalam hal pengendalian informasi pribadi atau privasi penggunanya. Ini adalah salah satu kelemahan yang dimiliki Facebook dan sempat ramai diperbincangkan sekitar Juli lalu.
Ketika itu sejumlah pengguna situs buatan Mark Zuckerberg mengeluhkan data pribadi mereka yang terekspose ke publik dan digunakan untuk berbagai jenis penawaran, seperti kartu kredit, asuransi dan wisata. Padahal para pengguna mengaku tidak pernah memberikan informasi pribadinya kepada siapapun.
Diaspora merupakan jejaring sosial yang dibuat oleh empat mahasiswa asal New York. Awalnya, Ilya, Raphael, Maxwell dan Daniel, keempat mahasiswa itu berharap bisa mendapatkan uang sekitar US$ 10.000 untuk membiayai pembuatan situs tersebut.
Kampanye penggalangan dana itu pun dipublikasi dan mendapat sambutan baik hingga mendapatkan uang sebesar US$ 200.642 dari hampir 6.500 investor -termasuk, CEO Facebook Mark Zuckerberg.
Menurut mereka, diaspora akan menjadi open-source baru bagi mereka yang ingin meninggalkan 'rumah' lamanya (Facebook).
Thinq|Rini K
Enhanced by Zemanta
Read More...

Pesta Sudah Usai, Sir!


Dunia dotcom kerap seperti kembang-kempis balon. Dulu, kecil, sekarang besar, besok menggelembung dan pecah. Google dan Yahoo! adalah contohnya. Era 1998-an adalah zaman keemasan Yahoo!. Dia adalah dotcom nomor satu. Iklan banner membanjir. Satu orang super sales Yahoo!, seperti Ariel Singh, bisa mengandeng perusahaan Procter and Gamble (P&G) untuk mengucurkan jutaan dolar untuk iklan banner.
Paul Graham, salah satu karyawan senior Yahoo saat itu menganjurkan David Filo, salah satu pendiri Yahoo! untuk mengakuisisi Google yang kala itu masih bayi. Filo waktu itu menolak. Alasannya, “Kami sudah besar dengan iklan banner, mengapa kami perlu iklan baris Google Adsense.” Alasan Filo, saat itu bisnis mesin pencari cuma 6 persen dari total pengunjung Yahoo! dan Yahoo! setiap bulan pengunjung Yahoo! bertambah 10 persen.
Filo tak menyadari bahwa pengunjung mesin pencari itu jauh lebih berharga ketimbang pengunjung portal Yahoo! Para pemasang iklan seperti P&G saat itu tutup mata soal segmentasi dan target dari iklannyanya. Itu dulu, kini semua berubah.

Sekarang pemasang iklan benar-benar mengukur target audiennya. Jadi, mesin pencari adalah  cara ampuh untuk membidik konsumen yang tepat. Saat orang mencari modem di Google, di sebelahnya ada iklan baris modem. Itulah yang membuat pengunjung mesin pencari lebih dari pengunjung portal biasa. Jauh lebih tepat sasaran.
Google pun membuat goncang dunia. Dia tumbuh menjadi raksasa bahkan tak terkejar lagi oleh Yahoo! yang cuma mengandalkan iklan banner. Saham Google mencorong hingga tembus ke harga premium, US$ 150 per lembar saham. Google menjadi impian tempat kerja bagi para programer. Mereka juga berekspansi membeli YouTube, biro iklan internet DoubleClick, melahirkan Google Earth. Badannya jadi tambun. Jumlah karyawannya membengkak menjadi 19,835 ribu di seluruh dunia.
Tapi, cerita belum selesai. Sejak awal Januari 2010 peta kekuasaan internet telah berubah. Facebook, tiba-tiba menyalip Google. Jumlah pengunjungnya lebih banyak. Orang-orang pun tersentak. Twitter juga mencuri dalam lipatan. Era sosial media mulai menggerus popularitas Google. Demokrasi informasi membuat semua orang menjadi sumber informasi, tidak cuma Google yang punya informasi.
Dulu, orang yang hendak membeli sepatu atau modem akan pergi ke Google dan mencari tahu sepatu apa yang dia beli. Sekarang, mereka akan pergi ke Facebook atau Twitter dan bertanya kepada temannya, “Sepatu atau modem jenis apa yang bagus untuk dibeli?” Jadi, masihkah orang butuh mesin pencari?
“Pesta mesin pencari sudah usai,” begitu Fortune menulis. “Google bukan lagi perusahan yang hot.” kata Marc Benioff, CEO Salesforce.com. Harga saham dia terus menurun sejak Januari.
Google mulai kehilangan amunisi  pencari uang. Ok, Google memang punya amunisi baru Android. Ponsel berbasis software bikinan Google ini mulai mencuri pasar di berbagai wilayah. Menurut Google, setiap hari ada 160 ribu ponsel Android. Sayang, Google belum bisa menjadikan Android sebagai mesin uang karena Android selama ini gratis. Produsen ponsle manapun boleh memakainya. Bandingkan, dengan iPhone bikinan Apple yang telah mendatangkan duit US$ 15 miliar bagi Steve Jobs.
Pesta Google mungkin sudah usai. Walau, ada juga yang masih optimis. Yang pasti, balon perusahaan ini sedang mengempis. Betapa mudahnya, perusahaan ini mengembang dan mengempis.

http://blog.tempointeraktif.com/digital/pesta-sudah-usai-sir/
Enhanced by Zemanta
Read More...

Dilarang Puasa di Italia

Dilarang Puasa di Italia

By Republika 
Saat masyarakat menjalankan ibadah puasa dengan tenang, pekerja muslim di Italia justru dilarang berpuasa selama Ramadan. Larangan tersebut dikeluarkan Komite Keselamatan Kegiatan Pertanian Italia. Mereka mengharuskan pekerja di ladang, termasuk Muslim, untuk tetap makan dan minum selama Ramadhan dengan alasan kesehatan. Jika tak patuh, mereka akan dipecat.

Peraturan itu dikeluarkan di Kota Mantufa, Italia Utara. Serikat Buruh Pusat di negeri tersebut pun menyepakati peraturan tersebut. Mereka beralasan, peraturan berdasarkan rancangan perundangan yang mengharuskan pekerja pada siang hari untuk banyak minum.

Jika mengonsumsi sedikit air di musim panas, maka dapat berisiko terkena bahaya sengatan matahari atau bahaya kekeringan serta mengakibatkan hal-hal yang membahayakan kehidupan. Itu karena cuaca panas yang sangat terik di negeri itu saat Ramadhan, lebih dari 30 derajat Celcius. Mereka menganggap dengan waktu puasa yang lebih dari 16 jam, pekerja akan tidak bertenaga.

"Para buruh yang menolak minum selama Ramadhan menciptakan persoalan yang perlu diperhatikan. Ini untuk kesehatan mereka, karena cuaca lebih dari 30 derajat celcius," ujar Komite Keselamatan Kegiatan Pertanian Italia, Roberto Cagliari, seperti dikutip Muslimdaily.com. Peraturan ini sangat tidak masuk akal, terlebih dikeluarkan menjelang Ramadan, bulan di mana umat muslim sedang dalam ghirah tertinggi untuk mengumpulkan pahala melalui ibadah wajib dan sunnah.

Peraturan itu adalah salah satu tantangan muslim di Italia saat menjalankan ibadah puasa di negeri yang mayoritas Katolik. Muslim di negeri itu adalah minoritas, dan tidak ada pengakuan negara terhadap Islam sebagai agama yang berdaulat. Pemerintah Italia pun tidak mengizinkan muslim membuat stasiun televisi atau radio yang khusus menyiarkan program-program dan acara-acara islami. Pemerintah Italia juga melarang muslim di sana menguburkan jenazah secara Islam, kecuali di kota Roma.

Dr. Abdul Wali As-Syamiri, seorang imigran Yaman di Roma, seperti dikutip dari situs KMM Mesir, mengatakan, selama di Italia dia tidak merasakan suasana Ramadan yang khas seperti di negerinya. Rasa rindu akan keluarga kerap menghampirinya, yaitu saat kebersamaan berbuka puasa.

Syamiri harus menjalankan puasa seadanya di Roma. Tanpa keluarga, tanpa makanan spesial Ramadan, dan tanpa lantunan azan atau acara religi di televisi. Meski demikian, dia masih bisa melaksanakan segala ibadah ritual Ramadan. "Kami bisa rutin melakukan salat lima waktu, tarawih, serta salat jamaah lainnya di Masjid Agung Roma," paparnya.

Pada bulan suci ini, biasanya orang Muslim di Roma, yang kebanyakan imigran, masih dapat menghidupkan malam-malam Ramadhan. Mereka bertilawah, salat malam dan iktikaf di Masjid Agung Roma.

Mesjid ini merupakan satu-satunya tempat yang bisa diandalkan untuk berbagai ibadah dan kegiatan muslim Italia. Lokasinya pun jauh dari permukiman muslim. Kebanyakan jamaah berasal dari luar kota, hanya sebagian kecil yang berasal dari sekitar masjid.

Sayangnya, suasana ini hanya dapat dirasakan oleh Muslim yang berada di Kota Roma, terutama di sekitar Masjid Agung. Sedangkan yang di tempat lain sangatlah sulit, apalagi masjid sangat minim di sana. Kalaupun ada masjid atau mushala di daerah lain, tidak semuanya mendapatkan izin resmi yang membolehkan iktikaf.

Seandainya ada yang melakukan iktikaf di masjid atau mushala yang tidak punya izin resmi, maka itu dianggap tindakan kriminal. Akibatnya, mereka hanya sekadar shalat fardu dan tarawih di masjid tersebut. Sebagian besar masjid di sana juga tidak dibolehkan memakai pengeras suara ke luar masjid. Jadi, kalau azan berkumandang, misalnya, hanya bisa didengar oleh orang-orang yang berada di dalam masjid.

Naskah: c06/irf
Foto: Suasana salat jumat di Masjid Agung Roma. (AP Photo/Riccardo De Luca)
Enhanced by Zemanta
Read More...

Puasa Zubaida dan Kutukan Tetangga

Setiap Ramadhan, Zubaida Jomaa, 44, berjuang mengajak keluarganya untuk berbuka puasa bersama setidaknya sekali dalam seminggu. Itu dilakukan untuk memberi nuansa Islam di tengah keluarganya. Nuansa Islam, di tengah kehidupan negeri tanggo Brasil, adalah sesuatu yang mahal.

Dengan mayoritas penduduknya beragama Katolik, pemeluk agama Islam di sana tidak menonjol. "Saya ingin melihat keluarga saya duduk bersama selama bulan suci," ujar Zubaida, seperti ditulis Islamonline.net.

Meskipun hidup dalam masyarakat barat, wanita muslim itu ingin mengajarkan anak-anaknya arti puasa selama bulan Ramadhan. Dia menjelaskan, anak-anaknya sudah belajar berpuasa sejak umur sembilan tahun. Saat itu, banyak tetangga Zubaida yang mengutuk karena membiarkan anak kecil berpuasa. "Tapi saya tahu apa yang saya lakukan sesuai agama Allah dan itu baik untuk menanamkan nilai Islam kepada anak saya," tegas dia.

Selama Ramadhan, seperti Muslim di belahan bumi lain, Muslim di Brazil mendedikasikan waktu mereka untuk menjadi lebih dekat kepada Allah. Mereka lebih banyak berdoa, menahan diri dari hawa nafsu, dan melakukan perbuatan baik. Momentum Ramadhan juga dipergunakan untuk mempelajari Alquran yang mulia. "Ramadhan adalah bulan penuh rahmat dan berkah dalam kehidupan Muslim manapun di seluruh dunia," kata Zubaida.

Menurut sensus 2001, ada 27.239 Muslim di Brasil. Namun, Federasi Islam Brasil menempatkan angka pada sekitar satu setengah juta. Mayoritas Muslim adalah imigran keturunan Suriah, Palestina, dan Lebanon yang menetap di Brasil pada abad kesembilan belas selama Perang Dunia I dan pada 1970-an. Sebagian besar muslim tinggal di negara bagian Parana, Goias, Riod de Janeiro dan Sao Paulo. Ada juga jumlah masyarakat Muslim yang signifikan di Mato Grosso do Sul dan Rio Grande do Sul.

Muslim di Brasil masih kesulitan dalam mengajarkan Islam kepada anak-anaknya. Salah satu contohnya, orangtua umumnya sulit mengajar anak-anak mereka untuk berpuasa selama bulan suci. Hal itu karena masih banyak masyarakat Brazil yang tidak mengerti ajaran agama Islam. "Banyak orang yang mengkritik dan menuduh yang tidak baik kepada keluarga saya, karena mereka tidak mengerti," ujar Zubaidah.

Akan tetapi, dia selalu mengajarkan bahwa Ramadhan adalah saat refleksi. Muslim merasa murni dari kotoran dan berpuasa menjadikan Muslim bersikap lebih baik. "Saya senang melihat anak-anak saya berpikir tentang makna Ramadhan yang sama," tutup Zubaida.

Naskah: C03/Budi Raharjo
Foto: Masjid di Sao Paulo, Brasil. (AP Photo/Alexandre Meneghini)
Enhanced by Zemanta
Read More...

Ada Pintu Neraka di Usbekistan

 
Ada Pintu Neraka di Usbekistan
 
DAVAZ, KOMPAS.com - Pintu neraka sering dilukiskan dengan suasana api menyala yang sangat mengerikan panasnya. Kondisi seperti itulah yang terdapat di sebuah lubang api menganga di daratan Usbekistan, Asia Tengah. Maka lubang api itu pun disebut sebagai "pintu neraka".
Lubang api itu berukuran sekitar dua kali lapangan bola dengan kedalaman lebih dari 30 meter. Semula ukurannya tidak sebesar itu sejak pertama kali tahun 1975 "pintu neraka" itu dijumpai manusia.
Awalnya ahli geologi menggali dengan alat berat untuk pengeboran gas alam. Anehnya, di lokasi itu ditemukan jurang besar di bawah tanah. Saking besarnya, semua peralatan untuk penggalian itu terperosok ke dalam.
Jurang itu dipenuhi dengan gas bumi yang beracun. Belum ada keterangan resmi Uni Soviet kala itu terkait berapa jumlah korban tewas akibat terkena gas beracun. Namun para ahli segera menyingkir dan semua peralatan yang terperosok itu ditinggal pergi.
Untuk menghindari gas beracun yang terlanjur terbuka ke langit bumi itu menyebar, para ahli memutuskan untuk membakarnya. Posisinya berada di dekat kota kecil bernama Davaz.
Praktis sejak 1975 lobang raksasa itu menyemburkan api seperti gunung berapi dan masih tetap menyala hingga kini walau sudah 35 tahun berlalu. Masyarakat sekitar tak ada yang berani mendekat karena pengaruh medan panas hingga beberapa ratus meter, sehingga dinamakan "pintu neraka".
Sampai sekarang belum ada penjelasan apakah "pintu Neraka" itu ukurannya melebar atau stabil karena gas yang keluar dari perut bumi itu langsung terbakar. Walau terkena hujan pun, apinya tidak mati.
Lubang api raksasa itu kelihatan dari kejauhan karena berada di daratan tandus yang luas. Bila malam, tampak semakin jelas dengan sorotan cahaya kekuningan yang bersumber dari "pintu neraka" itu.
Mirip dengan Lumpur Lapindo, yang terus mengeluarkan lumpur panas gara-gara pengeboran yang dinilai gagal sehingga menyembur ke permukaan bumi. Hingga kini juga belum ada ahli geologi yang mampu menghentikan semburan lumpur panas lapindo. Yang bisa dilakukan hanya membatasi agar area efek lumpur panas itu tidak terus melebar.
Enhanced by Zemanta
Read More...

Konfrontasi Indonesia-Malaysia ( 1962 - 1966 )

Konfrontasi Indonesia-Malaysia ( 1962 - 1966 )

Latar Belakang
Pada 1961, Kalimantan dibagi menjadi empat administrasi. Kalimantan, sebuah provinsi di Indonesia, terletak di selatan Kalimantan. Di utara adalah Kerajaan Brunei dan dua koloni Inggris, Sarawak dan Britania BorneoUtara, kemudian dinamakan Sabah. Sebagai bagian dari penarikannya dari koloninya di Asia Tenggara, Inggris mencoba menggabungkan koloninya di Kalimantan dengan Semenanjung Malaya untuk membentuk Malaysia.
Rencana ini ditentang oleh Pemerintahan Indonesia; Presiden Soekarno berpendapat bahwa Malaysia hanya sebuah boneka Inggris, dan konsolidasi Malaysia hanya akan menambah kontrol Inggris di kawasan ini, sehingga mengancam kemerdekaan Indonesia. Filipina juga membuat klaim atas Sabah, dengan alasan daerah itu memiliki hubungan sejarah dengan Filipina melalui Kepulauan Sulu..
Di Brunei, Tentara Nasional Kalimantan Utara (TNKU) memberontak pada 8 desember 1962. Mereka mencoba menangkap Sultan Brunei, ladang minyak dan sandera orang Eropa. Sultan lolos dan meminta pertolongan Inggris. Dia menerima pasukan Inggris dan Gurkha dari Singapura. Pada 16 Desember, Komando Timur Jauh Inggris (British Far Eastern Command) mengklaim bahwa seluruh pusat pemberontakan utama telah diatasi, dan pada 17 April 1963, pemimpin pemberontakan ditangkap dan pemberontakan berakhir.
Filipina dan Indonesia resminya setuju untuk menerima pembentukan Malaysia apabila mayoritas di daerah yang ribut memilihnya dalam sebuah referendum yang diorganisasi oleh PBB. Tetapi, pada 16 September, sebelum hasil dari pemilihan dilaporkan. Malaysia melihat pembentukan federasi ini sebagai masalah dalam negeri, tanpa tempat untuk turut campur orang luar, tetapi pemimpin Indonesia melihat hal ini sebagai perjanjian yang dilanggar dan sebagai bukti imperialisme Inggris.
Perang
Pada 20 Januari 1963, Menteri Luar Negeri Indonesia Soebandrio mengumumkan bahwa Indonesia mengambil sikap bermusuhan terhadap Malaysia. Pada 12 April, sukarelawan Indonesia (sepertinya pasukan militer tidak resmi ) mulai memasuki Sarawak dan Sabah untuk menyebar propaganda dan melaksanakan penyerangan dan sabotase. Pada 27 Juli, Sukarno mengumumkan bahwa dia akan meng-"ganyang Malaysia". Pada 16 Agustus, pasukan dari Rejimen Askar Melayu DiRaja berhadapan dengan lima puluh gerilyawan Indonesia.
Meskipun Filipina tidak turut serta dalam perang, mereka memutuskan hubungan diplomatik dengan Malaysia.
Federasi Melayu resmi dibentuk pada 16 September 1963. Brunei menolak bergabung dan Singapura keluar di kemudian hari.
Ketegangan berkembang di kedua belah pihak Selat Malaka. Dua hari kemudian para kerusuhan membakar kedutaan Britania di Jakarta. Beberapa ratus perusuh merebut kedutaan Singapura di Jakarta dan juga rumah diplomat Singapura. Di Malaysia, agen Indonesia ditangkap dan massa menyerang kedutaan Indonesia di Kuala Lumpur.
Di sepanjang perbatasan di Kalimantan, terjadi peperangan perbatasan; pasukan Indonesia dan pasukan tak resminya mencoba menduduki Sarawak dan Sabah, dengan tanpa hasil.
Pada 1964 pasukan Indonesia mulai menyerang wilayah di Semenanjung Malaya. Di bulan Agustus, enam belas agen bersenjata Indonesia ditangkap di Johor. Aktivitas Angkatan Bersenjata Indonesia di perbatasan juga meningkat. Tentara Laut Diraja Malaysia mengerahkan pasukannya untuk mempertahankan Malaysia. Tentera Malaysia hanya sedikit saja yang diturunkan dan harus bergantung pada pos perbatasan dan pengawasan unit komando. Misi utama mereka adalah untuk mencegah masuknya pasukan Indonesia ke Malaysia.
Pada 17 Agustus pasukan terjun payung mendarat di pantai barat daya Johor dan mencoba membentuk pasukan gerilya. Pada 2 September 1964 pasukan terjun payung didaratkan di Labis, Johor. Pada 29 Oktober, 52 tentara mendarat di pontian di perbatasan Johor-Malaka dan ditangkap oleh pasukan Rejimen Askar Melayu DiRaja.
Ketika PBB menerima Malaysia sebagai anggota tidak tetap. Sukarno menarik Indonesia dari PBB dan mencoba membentuk Konferensi Kekuatan Baru (Conference of New Emerging Forces, Conefo) sebagai alternatif.
Sebagai tandingan Olimpiade, Soekarno bahkan menyelenggarakan GANEFO (Games of the New Emerging Forces) yang diselenggarakan di Senayan, Jakarta pada 10-22 November 1963. Pesta olahraga ini diikuti oleh 2.250 atlet dari 48 negara di Asia, Afrika, Eropa dan Amerika Selatan, serta diliput sekitar 500 wartawan asing.
Pada Januari 1965, Australia setuju untuk mengirimkan pasukan ke Kalimantan setelah menerima banyak permintaan dari Malaysia. Pasukan Australia menurunkan 3 Resimen Kerajaan Australia dan Resimen Australian Special Air Service. Ada sekitar empat belas ribu pasukan Inggris dan Persemakmuran di Australia pada saat itu. Secara resmi, pasukan Inggris dan Australia tidak dapat mengikuti penyerang melalu perbatasan Indonesia. Tetapi, unit seperti Special Air Service, baik Inggris maupun Australia, masuk secara rahasia. Australia mengakui penerobosan ini pada 1996.
Pada pertengahan 1965, Indonesia mulai menggunakan pasukan resminya. Pada 28 Juni, mereka menyeberangi perbatasan masuk ke timur Pulau Sebatik dekat Tawau, Sabah dan berhadapan dengan Regiment Askar Melayu DiRaja. Dan Indonesia yang dibantu Komunis Russia dan Cina, akhirnya kalah total dengan Malaysia.
Akhir Konfrontasi
Menjelang akhir 1965, Jendral Soeharto memegang kekuasaan di Indonesia setelah berlangsungnya kudeta. Oleh karena konflik domestik ini, keinginan Indonesia untuk meneruskan perang dengan Malaysia menjadi berkurang dan peperangan pun mereda.
Pada 28 Mei 1966 di sebuah konferensi di Bangkok, Kerajaan Malaysia dan pemerintah Indonesia mengumumkan penyelesaian konflik. Kekerasan berakhir bulan Juni, dan perjanjian perdamaian ditanda tangani pada 11 Agustus dan diresmikan dua hari kemudian.

http://indonesiakemarin.blogspot.com/2007/05/konfrontasi-indonesia-malaysia-1962.html
Enhanced by Zemanta
Read More...

Nasionalisme : Realitas Perbatasan, Indonesia yang Jauh

Nasionalisme : Realitas Perbatasan, Indonesia yang Jauh

Warga Desa Aruk, Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, berjalan kaki membawa hasil bumi melewati perbatasan untuk dijual ke Malaysia, 19 Februari. Dari Malaysia mereka biasa membeli gula dan bahan makanan lainnya.
REALITAS PERBATASAN
Indonesia yang Jauh

Indonesia terasa jauh di desa-desa Kalimantan yang berbatasan dengan Malaysia. Warga di sana hidup dalam tatanan sendiri yang terpisah dari hiruk-pikuk perpolitikan Indonesia yang jauh. Dalam beberapa aspek, mereka justru lebih dekat dengan negara tetangga, Malaysia, dibandingkan Indonesia.

Di Suruh Tembawang, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, waktu berdetak lebih cepat satu jam dibandingkan dengan waktu Indonesia bagian barat. Warga di sana memilih mengikuti waktu di Negara Bagian Serawak, Malaysia. Mata uang yang dipakai di desa itu pun ringgit Malaysia.

Di Aruk, Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, warga bergantung pada pasokan listrik dari Malaysia. Jalan aspal di kawasan itu juga dibangun kontraktor Malaysia.

Bertahun-tahun sebelumnya, jalan itu menjadi saksi jutaan kubik kayu gelondongan dari hutan Indonesia yang dibawa ke Malaysia dan diolah di sana. Sisa kejayaan industri kayu itu terlihat dari bekas kilang-kilang kayu di Kampung Biawak, Sarawak, yang hanya selangkah dari perbatasan Indonesia.

Setelah era kayu, jalan itu adalah urat nadi bagi warga desa yang tiap hari melangsir hasil buminya untuk dijual ke Malaysia dan menjadi jalan pulang setelah membeli kebutuhan sehari-hari dari negeri jiran itu. Lima tahun mendatang, jalan-jalan itu kemungkinan akan diramaikan oleh truk-truk sawit ke Malaysia. Hamparan perkebunan sawit di wilayah Indonesia, yang sebagian dimiliki taipan Malaysia, kini menunggu saat panen.

Ketergantungan ekonomi terhadap negara tetangga itulah yang menjadikan Indonesia semakin jauh dan asing di mata warga.

Ketika Indonesia menjadi jauh dan asing di mata warga, sebaliknya di mata pemerintah pusat dan daerah: wilayah perbatasan adalah kantong penyelundupan, gerbang perdagangan manusia dan masuknya tenaga kerja Indonesia tak berdokumen, penyelundupan barang, kayu, dan obat- obat terlarang, hingga daerah rawan penyerobotan wilayah.

Beberapa waktu lalu, media massa di Tanah Air juga meributkan tentang warga Indonesia yang menjadi anggota Askar Wataniyah, paramiliter Malaysia.

Citra negatif yang dilekatkan pada kawasan perbatasan itu sering kali menjadi dasar bagi pemerintah untuk lebih mengedepankan pendekatan keamanan-politik, dan abai terhadap realitas sosial, budaya, dan ekonomi di belakangnya.

Budaya lintas batas

Proses terbentuknya negara-bangsa di Asia Tenggara adalah konsekuensi dari pembagian teritori oleh para penguasa kolonial yang membagi wilayah kekuasaannya pada abad ke-19 berdasarkan kepentingan ekonomi-politik mereka. Akibatnya, batas-batas negara tidak pernah bersinggungan dengan batas-batas kultural.

Hal ini pula yang berlaku di perbatasan Indonesia-Malaysia di Pulau Kalimantan. Awalnya adalah garis di atas peta yang ditorehkan melalui perjanjian dua negara penjajah, Belanda dan Inggris, pada 20 Juni 1891. Pulau Borneo pun kemudian dibelah memanjang dari timur ke barat.

Masyarakat di kedua sisi batas itu, yang sebagian masih bertalian saudara, dipaksa untuk memiliki identitas bangsa yang berbeda. Sebelah selatan garis menjadi wilayah kekuasaan Dutch Borneo dan sebelah utara berada di bawah British Protectorates.

Setelah berakhirnya era kolonialisasi Belanda di Indonesia, dan Inggris di Malaysia, pulau yang terbelah secara paksa itu diwariskan kepada bekas jajahannya masing-masing. Indonesia mewarisi sekitar dua pertiga tanah Borneo di sebelah selatan, sisanya terbagi antara Malaysia dan Brunei.

Namun, garis batas itu tidak dapat menghapus realitas sosial yang ada sebelumnya. Hingga lebih dari 100 tahun kemudian, kelompok sosial yang berada di antara garis batas tetap meneruskan irisan itu, terutama dalam hal migrasi penduduk, perdagangan, dan penggarapan lahan.

”Nenek moyang saya berasal dari Suruh Tembawang (wilayah Indonesia). Saya masih punya tanah garapan di sana dan masih saya usahakan sampai sekarang,” kata Duduh (80), Kepala Kampung Gun Sapit, Sarawak, Malaysia.

Sejarah konfrontasi Indonesia-Malaysia di era Presiden Soekarno tak mampu memutus ikatan budaya dan sejarah masyarakat Dayak Bidayuh di wilayah ini. Konflik Indonesia dan Malaysia di masa lalu memang bukan konflik adat mereka.

Interaksi lintas batas ini mengingatkan pada catatan Anton W Niewenhuis dalam bukunya, In Central Borneo (1894), yang menyebutkan, pada tahun 1890-an telah terjadi interaksi sosial, budaya, dan ekonomi antarsuku Dayak dari berbagai macam subetnis di wilayah ini. Selain suku Dayak, juga terdapat etnis China dan Melayu yang berdagang dan sebagian mulai menetap di kawasan ini.

Di mata sebagian masyarakat tradisional Dayak, batas negara yang ditorehkan secara paksa oleh kolonial Inggris dan Belanda, yang kemudian diteruskan oleh Malaysia dan Indonesia, adalah garis batas wilayah yang imajiner. Menjadi tidak aneh ketika kemudian sebagian warga perbatasan memiliki identitas kewarganegaraan ganda. Kebanyakan yang terjadi adalah warga negara Indonesia yang kemudian berpindah menetap ke kampung di Malaysia.

Imran Manuk, Kepala Desa Suruh Tembawang, mengatakan bahwa perpindahan warga ke Malaysia lebih karena motif ekonomi. ”Selain karena melihat peluang ekonomi, juga akses pendidikan yang lebih baik kepada keluarga,” katanya.

Peleburan batas

Terputusnya ekonomi masyarakat perbatasan dengan ekonomi nasional adalah buah dari berpuluh tahun kebijakan pembangunan yang terpusat di Pulau Jawa. Kebijakan itu menempatkan wilayah perbatasan sebagai halaman belakang yang diabaikan.

Nasionalisme yang membabi buta, dan sentralisasi ekonomi yang menempatkan daerah di luar Jawa sebagai daerah modal untuk dieksploitasi, telah menutup mata terhadap realitas kesenjangan itu. Di ujung kekuasaan Orde Baru, kesenjangan itu membuahkan konflik etnis yang berdarah-darah di beberapa wilayah Kalimantan, juga di beberapa wilayah Indonesia.

Konflik itu membuka mata terhadap retasnya keindonesiaan, yang oleh Ben Anderson digambarkan sebagai bangsa imajiner. Bangsa yang seolah-olah ada, padahal tidak ada karena tidak ada irisan sejarah dan budaya dalam proses pembentukannya.

Konflik bernuansa suku, agama, ras, antargolongan (SARA) yang beberapa waktu lalu merebak di berbagai wilayah itu juga membuka mata kegagalan pemerintah dalam membangun kebersamaan sebagai warga yang belajar menjadi satu bangsa. Tantangan terberat terjadi di wilayah perbatasan yang dicitrakan sebagai wilayah ”rentan”. Sudahkah kemudian kita belajar?

Nyatanya, perubahan sistem terpusat menuju desentralisasi yang terjadi pascaeuforia reformasi belum mampu mengubah wajah kesenjangan itu. Dalam kondisi masyarakat perbatasan yang secara sosial-ekonomi terputus dengan konsep ”nasional”, komunitas negara di wilayah ASEAN berencana membuka gerbang perbatasan lebar-lebar menuju integrasi ekonomi kawasan pada 2015.

Peleburan tapal batas ini ke depan akan menjadi tantangan baru bagi keindonesiaan, khususnya di wilayah perbatasan yang retas….

http://y3hoo.nice-topic.com/berita-aktual-f32/nasionalisme-realitas-perbatasan-indonesia-yang-jauh-t2562.htm
Enhanced by Zemanta
Read More...

Indonesia Siapkan Rudal Untuk Ganyang Malaysia


Saat ini, militer Indonesia telah memasang 200 rudal jarak jauh berbagai varian di sekitar selat malaka yang diarahkan ke Ibu Kota Malaysia, Kuala Lumpur. Adapun target utama antara lain, gedung parlemen, pusat pemerintahan Ahmad Badawi, menara petronas, serta beberapa objek vital lainnya. Peluncuran rudal-rudal tersebut segera dilakukan apabila Malaysia kembali membuat ulah terkait dengan klaim atas warisan tradisional budaya Indonesia maupun pelanggaran territorial baik disengaja maupun tidak disengaja.

Pejabat militer Indonesia menyatakan siap akan memborbadir Kuala Lumpur dan menginvasi Malaysia jika negara itu kembali melakukan klaim budaya maupun pelanggaran batas territorial. Rencana agresi militer dengan sandi operasi "Ganyang Malon" beredar diluas di masyarakat khususnya mereka yang tinggal di perbatasan Indonesia – Malaysia. Pelanggaran-pelanggaran yang sering dilakukan negara yang mendapat kemerdekaan hadiah dari UK itu, telah mendorong kebijakan militer Indonesia menjadi lebih agresif dengan mengandalkan pre-emptive strike terhadap Malaysia.

Untuk mendukung operasi tersebut militer Indonesia sudah menyiapkan skenario militer, logistik persenjataan, melakukan latihan agresi, serta mempersenjatai milisi di sekitar perbatasan Indonesia – Malaysia. Operasi yang ditujukan untuk memberikan efek jera kepada Malaysia yang selalu membuat ulah tersebut, mendapat respon yang baik dari berbagai kalangan domestik maupun internasional.

Adapun skenario militer yang bocor di masyarakat sebagai berikut:

Bila Malaysia kembali melakukan klaim sepihak baik disengaja ataupun tidak disengaja, maka Indonesia tanpa perlu mengirimkan nota protes ke Pemerintah Malaysia, akan langsung meluncurkan rudal 200 rudal ke jantung kota KL. Prioritas target adalah gedung pemerintahan dan parlemen, stasiun TV dan radio, dan menghancurkan beberapa objek telekomunikasi lainnya, seperti internet dan jaringan telepon seluler. Keadaan ini akan mengisolasi KL sehingga militer Indonesia akan memiliki superioritas akibat rusaknya berbagai infrastruktur vital.

Evakuasi WNI dan staf diplomatik akan dilakukan secara cepat, efisien, dan tepat sasaran oleh militer Indonesia yang sebelumnya telah melakukan infiltrasi intelijen maupun politik melalui partai oposisi dan kelompok organisasi etnik minoritas. Milisi yang sudah dipersenjatai akan melakukan penyerangan-penyerangan minor pada pos-pos militer Malaysia, menyebar ranjau, serta memberikan teror psikologis pada warga sipil, khususnya di Sabah Serawak.

Prajurit yang terjun antara lain unit antiranjau, antikapal selam, antikapal permukaan, antiserangan udara, bantuan tembakan kapal, terjun tempur, infiltrasi Pasukan Katak, dan Intai Amfibi Marinir (Taifib).

Invasi ini akan melibatkan 10,000 tentara dari berbagai kesatuan, 51 kapal perang (KRI), empat Sukhoi TNI AU, serta beberapa persenjataan taktis lainnya. Selain itu, serangan ini juga melibatkan lima pesawat Casa, dua Nomad, lima helikopter, 18 sekoci, empat hovercraft, 32 tank amphibi, 25 truk, serta berbagai senjata strategis lain yang dimiliki TNI AL. Berbagai senjata strategis KRI, seperti rudal exocet MM-38, rudal strela, meriam 120 mm, 57 mm, 40 mm, torpedo sut, bom laut, senjata RBU, dan senjata multi grad 40 laras, dan senjata howitzer 120 Marinir akan dipakai.

Perang diperkirakan tidak akan berlangsung lama mengingat TDRM tidak memiliki pengalaman perang yang dapat diandalkan. Militer Indonesia akan siap berperang secara gerilya maupun perang terbuka. Operasi "Ganyang Malon" diperkirakan akan menghabiskan waktu maksimal 2 X 24 jam.

Dua pesawat Su-30 dan 5 psesawat F-16 mendapat tugas untuk menghancurkan infrastruktur yang masih tersisa di KL. Misi lainnya adalah untuk menghancurkan pangkalan militer Malaysia dan berbagai instalasi pendukung. Sementara itu, 2 pesawat Su-27 da 2 pesawat F-16 akan membumihanguskan wilayah Sabah dan Serawak. Keunggulan Indonesia atas matra udara, darat, dan laut akan memuluskan rencana invasi secara efisien tanpa mendapatkan perlawanan berarti dari TDRM.

Kemudian, 10,000 tentara Indonesia dan artileri berat diturunkan ke KL dan kota sekitarnya dengan menggunakan pesawat Hercules C130 untuk melumpuhkan kekuatan organik yang mungkin masih tersisa. TDRM dan warga sipil yang tertangkap akan ditahan seperlunya untuk dijadikan tameng hidup.

Pada level diplomatik, Indonesia akan memanfaatkan posisinya sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB untuk melakukan kampanye negatif terhadap Malaysia. Lobi-lobi intensif akan dilakukan semaksimal mungkin untuk mengisolasi Malaysia secara politik dan mencegah DK PBB mengeluarkan resolusi. Beberapa konflik internasional akan dieksploitasi untuk mengalihkan perhatian dunia internasional. Kelihaian diplomat Indonesia yang terbukti handal serta memiliki jam terbang pengalaman diplomasi internasional yang panjang, diyakini tidak akan mendapat kesulitan untuk mengatasi serangan diplomat Malaysia yang dikenal tidak pandai berdiplomasi.

Tahap selanjutnya adalah membentuk pemerintahan boneka (shadow government) di Malaysia yang berkiblat ke Jakarta; menghapuskan keanggotaan Malaysia di ASEAN dan beberapa organisasi internasional; membentuk pemerintahan yang demokratis, pluralis, dan manusiawi.
http://arsipberita.blogspot.com
Enhanced by Zemanta
Read More...

Microsoft Pamer Armada Tablet Pesaing iPad


Microsoft Corp Chief Executive, Steve Ballmer, Senin (12/7/2010), memamerkan jajaran komputer tablet yang siap menggunakan sistem operasi Windows 7. Ia mengatakan tak kurang dari 20 produsen siap merilis perangkat tablet tersebut untuk menyaingi iPad buatan Apple.

Komputer tablet berplatform Windows memiliki spesifikasi dengan ukuran yang tidak terlalu besar, bisa digenggam, dan dilengkapi akses nirkabel. Sejumlah produsen komputer tablet yang menjadi mitra Microsoft antara lain Acer, Dell, Samsung, Toshiba, Sony, dan selusin pembuat PC lainnya.

Entah sengaja atau tidak, nama HP tidak disebutkan. Padahal, HP adalah partner pertama yang sebelumnya dipamerkan Microsoft sebagai perancang komputer tablet yang disebut slate beberapa waktu lalu. Namun, belakangan HP mengakuisis Plam dan berniat menjadikan platform WebOS sebagai platform perangkat mobile termasuk tablet/slate buatannya.

"Tahun ini merupakan tahun yang sangat penting bagi kami karena kami ingin melakukan perubahan besar dalam kategori perangkat cerdas dengan menggunakan Windows 7," ujar Ballmer saat membuka Worldwide Partner Conference.

Pada konfrensi yang sama, Microsoft juga mengumumkan kemitraan baru dengan eBay, Fujitsu, dan Dell untuk pengujian platform Microsoft Windows Azure sebagai platform layanan cloud. Pada dasarnya teknologi ini akan membantu para perusahaan mengelola data dan daya komputasi mereka melalui internet tanpa harus berinvestasi di setiap perangkat yang digunakan. Microsoft bertekad menjadi pemian utama layanan cloud computing.


arsipberita.blogspot.com
Enhanced by Zemanta
Read More...

Led Zeppelin Band Terbaik


Led Zeppelin Band Terbaik

Jaringan radio Inggris, BBC2, bulan ini mengadakan jajak pendapat band terbaik sepanjang masa bertajuk ”I’m In A Rock And Roll Band!’. Mereka memberikan kesempatan pendengar selama lima pekan voting lewat internet. Hasilnya, terpilih tiga band terbaik secara berturut-turut: Led Zeppelin, Queen, dan The Beatles.
Tak mudah bagi Zeppelin merebut suara terbanyak, apalagi mengalahkan raksasa Queen dan The Beatles. Belum lagi ada nama-nama besar yang sukses artistik maupun komersialnya malah dipandang lebih baik, seperti Rolling Stones, Radiohead, The Clash, atau Jimi Hendrix Experience. Namun, kesimpulan utama dari jajak pendapat mengatakan, Zeppelin menang karena dilahirkan untuk menjadi band yang menyajikan musik keras dan seksi.
Zeppelin dibentuk tahun 1968 dan terdiri atas Jimmy Page (gitar), Robert Plant (vokal/harmonika), John Paul Jones (bas/gitar/kibor/mandolin), dan John Bonham (drum). Dengan ciri musik rock dan blues yang kaya gitar, Zeppelin disebut sebagai pelopor aliran heavy metal sekaligus hard rock.
Namun, skill individu tiap-tiap personel yang terangkum menjadi satu-kesatuan telah menobatkan Zeppelin sebagai kelompok yang menembus batas satu aliran musik tertentu saja. Lebih dari itu, mereka, tak seperti band-band lain saat itu, tidak mau merilis singel yang diambil dari album-album. Oleh sebab itu, mereka disebut sebagai ”band berorientasi-album”.
Zeppelin membubarkan diri tahun 1980 atau 30 tahun setelah Bonham meninggal dunia karena tertelan muntahnya sendiri saat tidur setelah mabuk berat. Namun, sekalipun sudah lama bubar, Zeppelin sampai kini dipandang sebagai institusi yang memengaruhi evolusi musik rock. Mereka menjual lebih dari 200 juta keping album, prestasi puncak yang hanya diraih segelintir artis.
Semua album studio Zeppelin pasti masuk ke 10 besar Billboard di AS, enam di antaranya menyodok ke urutan teratas. Penghargaan yang dicapai antara lain nomor satu 100 Greatest Artists of Hard Rock versi VH1 dan Best Live Acts of All Time versi majalah Classic Rock. Majalah Rolling Stone menyebut Zeppelin sebagai ”band terbesar tahun 1970-an”, sementara Rock and Roll Hall of Fame mengatakan, mereka sebagai ”band paling berpengaruh pada dekade 1970 seperti halnya The Beatles pada dekade 1960.”
Tahun 2007 tiga personelnya (Page, Plant, dan Jones) bersama putra Bonham, Jason tampil di konser Ahmet Ertegün Tribute Concert di London, Inggris. Berkat konser itu, tahun 2008 Zeppelin diberikan penghargaan Best Live Act versi majalah Mojo yang menyebut mereka sebagai ”band rock’n’ roll berbesar sepanjang masa”.
Sampai saat ini masih terjadi debat sengit yang mengkritik Zeppelin yang dianggap lebih baik dibandingkan dengan The Beatles dan Stones. Apalagi kedua band terakhir inilah yang menetapkan pakem-pakem musik pop dan rock pada tahun 1960-an. Band-band yang dibentuk setelah itu tak lebih dari sekadar mengikuti jejak—atau coba berkompetisi dengan—The Beatles dan Stones.
Ada juga yang berteori bahwa Zeppelin kurang layak dianggap sebagai pelopor karena musik rock tahun 1970-an telah terbentuk. Berbeda dengan The Beatles yang mengawali pemberontakan sebuah generasi terhadap kemapanan melalui musik atau Stones yang menjadi pelopor konser musik yang heboh, liar, dan rusuh.
Sebagian berpendapat Zeppelin sebagai band konser jauh lebih baik daripada The Beatles dan Stones. The Beatles terakhir kali konser serius tahun 1967 di San Francisco, Amerika Serikat, dan setelah itu mengadakan konser di atas atap gedung Apple di London tanpa penonton. Stones hampir tiap tahun konser sejak dibentuk tahun 1962 dan sering mencetak rekor penghasilan penjualan karcis terbesar.
Namun, mungkin tak ada musisi yang yang tahan beraksi di atas panggung selama tiga jam tanpa henti seperti Page, Plant, Jones, dan Bonham. Pada masa keemasan, mereka tak cuma kuat bermain dalam durasi panjang, tetapi konsisten menjaga tempo, stage act, dan skill individu. Tak ada gitaris yang secara fisik mendominasi panggung seperti Page, bersuara sempurna seperti Plant, dan memainkan rhythm section seperti Jones-Bonham.
Dengan musik yang berevolusi maju (progressed) yang terwakili lewat album-albumnya, dicampur konser-konsernya yang panjang, Zeppelin tahun demi tahun membangun karisma. Ya, karisma itulah yang mungkin dipunyai The Beatles atau Stones, tetapi belum menggumpal seperti yang dimiliki Page, Plant, Jones, dan Bonham.
Budiarto ShambazyKOMPAS
Enhanced by Zemanta
Read More...

Stairway To Heaven - Led Zeppelin | Lagu Rock Terfavorit Sepanjang Masa

The true title of Led Zeppelin IV

Stairway to Heaven milik Led Zeppelin terpilih sebagai lagu rock terfavorit sepanjang masa. Dalam pemilihan ini, Led Zeppelin mengalahkan The Who, Queen dan bahkan The Beatles.Pemilihan lagu rock favorit itu dilakukan Radio Absolute Classic Rock Inggris. Selain 'Stairway to Heaven', 2 lagu Led Zeppelin lainnya juga masuk dalam 10 lagu terfavorit.Dalam daftar 10 lagu terfavorit sepanjang masa itu, seperti dilansir contactmusic, Senin (19/4/2010), The Who hanya duduk di daftar nomor 2 dengan lagu 'Won't Get Fooled Again'. Queen di urutan 3 dengan lagu 'Bohemian Rhapsody. Sementara The Beatles dengan 'Revolution' hanya bisa puas di posisi 9.'Stairway to Heaven' diciptakan oleh Jimmy Page dan penyanyi Robert Plant untuk album studio keempat band tersebut, Led Zeppelin IV. Rekaman 'Stairway to Heaven' dimulai pada Desember 1970 di Basing Street Studios di London.Pendengar Absolute Classic Rock, Sandra, menyatakan 'Stairway to Heaven' memenuhi semua kriteria untuk menjadi lagu rock terfavorit. Sandra sendiri sesungguhnya adalah penggemar The Who."Saya juga cinta Beatles, tapi lagu mereka terlalu pendek dan bergembira, untuk lagu yang terbaik sepanjang waktu kita ingin sesuatu yang epik, dan Led Zeppelin memiliki semuanya, tema besar lewat liriknya, bagi saya itu semua dimiliki Stairway," kata Sandra.Led Zepplein, dipimpin Robert Plant sebagai vokalis dengan gitaris Jimmy Page dan drummer John Bonham dan Basis Jonh Paul Jones.Berikut daftar 10 lagu rock terfavorit sepanjang massa hasil polling Absolute Classic Rock Radio:1. Led Zeppelin - Stairway To Heaven2. The Who - Won't Get Fooled Again3. Queen - Bohemian Rhapsody4. Led Zeppelin - Whole Lotta love5. Deep Purple - Smoke On The Water6. The Who - Baba O' Reilly7. Led Zeppelin - Rock n ' Roll8. Free - All Right Now9. The Beatles - Revolution10. The Rolling Stones - Gimme Shelter
arsipberita.blogspot.com
Enhanced by Zemanta
Read More...

'A Day In The Life', Lagu Terbaik The Beatles

Photograph of The Beatles as they arrive in Ne...
Editor KapanLagi.com, Musik - Kam Agust 26, 2010 23:13 WIT
                    Paul McCartney
(c) splashnews.com
Paul McCartney (c) splashnews.com
Semua orang pasti kenal The Beatles. Empat musisi asal Liverpool ini memang fenomenal dan semua orang tahu itu. Tapi kalau masalah lagu terbaik mereka, tiap orang pasti punya pilihan sendiri-sendiri. Menurut majalah Rolling Stone, lagu terbaik band berjuluk Fab Four ini adalah A Day In The Life yang jadi lagu pamungkas album SGT. PEPPER'S LONELY HEARTS CLUB BAND.
Majalah Rolling Stone memang baru saja menyusun seratus tembang terbaik The Beatles dan melepasnya menjadi edisi khusus majalah musik terbitan negeri Paman Sam ini. Di posisi kedua setelah A Day In The Life, Rolling Stone menempatkan IWant to Hold Your Hand diikuti dengan Strawberry Fields Forever, Yesterday, dan In My Life. Menggenapi deretan sepuluh besar adalah tembang Something, Hey Jude, Let It Be, Come Together, dan While My Guitar Gently Weeps.
Daftar ini sengaja dibuat Rolling Stone bertepatan dengan peringatan 40 tahun album ke-12 sekaligus album terakhir The Beatles yang berjudul LET IT BE. "Lennon, McCartney, dan Harrison memang punya standar yang sangat tinggi sebagai seorang penulis. Setelah itu mereka mulai tumbuh: kisah cinta sederhana menjadi kisah yang dewasa, dan berlanjut sampai ide-ide yang lebih besar, bahkan lebih besar dari yang kita harapkan dari lirik lagu pop yang catchy," ujar Elvis Costello seperti dikutip dari Splash News. (spl/roc)

Enhanced by Zemanta
Read More...

Menurut DNA, Adolf Hitler Keturunan Yahudi

Adolf Hitler. The German historian Heinrich Au...

Liputan6.com, Brusel: Menurut hasil tes deoxyribonucleic acid (DNA), Adolf Hitler masih keturunan orang Yahudi dan Afrika, dua ras yang ia benci sekaligus ingin ia musnahkan. Fakta itu ditemukan setelah serangkaian tes DNA keluarga Hitler yang masih ada.
Wartawan Jean-Paul Mulders dan sejarawan Marc Vermeeren menggunakan DNA itu untuk melacak 39 kerabat Hitler. Mereka memulai melakukan tes sejak awal tahun lalu. Kerabat yang berhasil ditemukan adalah seorang petani Austria bernama Norbert H, sepupu Hitler.
Majalah berita Knack di Belgia melaporkan, sampel air liur kerabat Hitler itu menunjukan bahwa pendahulunya berasal dari ras yang sangat ia benci. Sampel DNA kerabat Hitler itu berupa kromosom yang disebut Haplopgroup E1b1b (Y-DNA), DNA yang sangat jarang ditemukan di Jerman dan Eropa Barat.
"DNA ini biasanya ditemukan paling sering di Berber, Maroko, Aljazair, Libya, dan Tunisia. Seperti DNA milik orang Yahudi, Ashkenazi, dan Sephardic," ucap Vermeeren. "Dan, ini membuktikan Hitler berkaitan erat dengan orang-orang yang ia benci."
Haplogroup E1b1b1, sekitar 18-20 persen dari Ashkenazi dan 8,6 persen sampai 30 persen dari kromosom Sephardic-Y, menunjukkan, garis keturunan utama penduduk Yahudi.
"Ini hasil yang sangat mengejutkan," kata Rony Decorte, spesialis genetik.
Decorte setuju bahwa Hitler kemungkinan memiliki garis keturunan dari Afrika Utara. "Informasi ini sulit untuk dibayangkan bagaimana reaksi dari para pembenci atau pendukung Hitler," ujarnya.
Majalan itu juga menyebutkan, pengujian DNA itu dilakukan secara ketat untuk mendapatkan hasil yang cukup akurat. Hasil itu bukan kali pertama diperlihatlan para sejarahwan bahwa Hitler keturunan Yahudi.
Ayah Hitler, Alois, dipercaya merupakan keturunan sah dari seorang gadis bernama Maria Schickelgruber dan sorang pria Yahudi yang bernama Frankenberger. (DailyMail/JAY/SHA)
Enhanced by Zemanta
Read More...

Hii... Iwan Fals 'Ngobrol' dengan Bung Karno!


JAKARTA - Setelah membuat lagu tentang Bung Hatta, 20 tahun lalu, Iwan Fals membuat lagu yang terinspirasi oleh Bung Karno. Menurutnya, lagu ini tercipta dari hasil dialog dengan mendiang Bung Karno.

"Judulnya Negeri Kaya. Itu lagu saya paling baru sekali, jadi belum ada di rekaman. Lagu itu hasil akhir dari perjalanan dan perenungan saya ke beberapa kota kemarin," ungkapnya saat ditemui dalam acara Konser Ngabuburit League di Universitas Paramadina, Jakarta, Rabu (18/8/2010).

Pentolan grup Kantata ini mengatakan, salah satu perjalanan spiritualnya adalah berziarah ke makam Bung Karno di Blitar. Di depan makam proklamator Indonesia itu, Iwan mengadu dan berkeluh kesah tentang kondisi bangsa saat ini.

"Saya ziarah ke makam Bung Karno. Di situ saya minta maaf karena saya cengeng dan ganggu istirahat dia. Saya cerita melihat banyak kenyataan yang ada di jalanan. Ini negeri kaya, tapi kok banyak rakyat yang tidak sejahtera. Ya semacam dialog saja saya dengan beliau," jelasnya.

Sosok Bung Karno di mata Iwan Fals memang begitu penting. Selain tokoh di balik kemerdekaan Indonesia, Bung Karno juga dianggap memiliki kecerdasan luar biasa.

"Kalau enggak ada Bung Karno, tidak akan ada kemerdekaan ini. Kalau saya baca buku-bukunya, dia sangat menggelegar dan cerdas. Pidatonya penuh semangat dan heroik," puji Iwan.

Pelantun Surat Buat Wakil Rakyat ini pun berharap ajaran Bung Karno menjadi teladan dan inspirasi bagi pemimpin kita sekarang.

"Setiap pemimpin itu memang punya zaman yang beda. Masalah yang dihadapi tiap presiden juga berbeda-beda. Bung Karno tetap harus menjadi inspirasi bagi presiden kita saat ini," pungkasnya.

Elang Riki Yanuar - Okezone

Enhanced by Zemanta
Read More...

Samsung Galaxy Tab revealed

Samsung Galaxy Tab revealed


If only there were more tablets in the world, you know? Samsung has heard the call, and truth be told they might have a nice crack at creating something desirable. The 7-inch Galaxy Tab (previously referred to as the S-Pad), runs Android with Samsung's TouchWiz UI on top (similar to the Galaxy S sitting next to it). According to the Tweets by Samsung Blog South Africa -- an odd place indeed to make this sort of unveiling -- it has a "high resolution" screen, and it's supposed to be AMOLED if an earlier leak on the "S-Pad" is to be believed. That S-Pad info also mentioned a Samsung Apps store, which would make sense because as far as we know Google isn't letting "official" Android Market-equipped, Google-blessed tablets out of the gate just yet.
[Thanks to everyone who sent this in]

from : engadget
Enhanced by Zemanta
Read More...
  • fals
  • kebanggaan_Indonesia
  • memori
  • bareng_Slank
  • tafakur
  • di_Rolling_Stones
  • Raya
  • Ksatria
  • lantang
  • galang_kecil
  • tampan
  • masa_lalu
  • banjo
  • senyum
  • trax
  • sakinah
  • warahmah
  • tux1
  • tux2
  • tux3
  • tux4
  • tux5
  • tux6
  • tux7
  • tux8
  • tux9
  • tux10
  • linux1
  • linux2
  • linux3
  • linux4
  • linux5
  • linux6
  • linux7
  • linux8
  • linux9
  • linux10
  • linux11
  • linux12
  • linux13
  • linux14
  • linux15
  • linux16
  • linux17
  • linux18
  • linux19
  • linux20
  • linux21
  • linux22
  • linux23
  • linux24
  • linux25
  • linux26
  • linux27
  • linux28
  • linux29
  • linux30
  • linux31
  • linux32
  • linux33
  • linux34
  • linux35